JelajahLagi.id - Siapa yang pernah melihat fenomena api abadi? Itu loh api yang muncul di permukaan tanah yang gak padam-padam sehingga dibilang api abadi. Kalau belum pernah berarti kalian harus datang ke 5 tempat yang ada di Indonesia ini untuk melihat kobaran api abadi yang alami.
{getToc} $title={Table of Contents}
Lalu apa itu api abadi? Api abadi sendiri adalah sebuah fenomena geologi alam dimana adanya gas alam yang mengalir keluar dari tanah yang tersulut api. Sehingga hal tersebut menciptakan api yang tak pernah padam bahkan saat hujan mengguyur loh, makanya disebut api abadi.
Api abadi ini juga sering dijadikan untuk menyulut obor acara-acara olah raga sebagai simbol perjuangan yang tak pernah padam. Bukan untuk menyulut keributan ya, eh. Dan fenomena api abadi di Indonesia sendiri terjadi di berbagai tempat loh dan berikut ini 5 lokasi api abadi di Indonesia yang bisa kalian kunjungi.
Api Abadi Mrapen - Grobogan
Terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan, Api Abadi Mrapen ini menjadi salah satu api abadi legendaris yang ada di Indonesia. Bahkan Api Abadi Mrapen juga menjadi saksi beberapa peristiwa bersejarah loh. Karena beberapa peristiwa bersejarah tersebut mengambil sumber api di komplek Api Abadi Mrapen ini.
Api abadi yang ada di Indonesia - Foto Dokumentasi Genpi Jateng |
Beberapa diantaranya yakni Pesta Olahraga International Genefo I pada 1 November 1963 menjadikan Api Abadi Mrapen sebagai penyulut obor pesta olah raga internasional tersebut. Kemudian event akbar ASIAN GAMES 2018 lalu juga mengambil api dari komplek Api Abadi Mrapen juga loh.
Lalu Api Abadi Mrapen juga menjadi penyulut obar untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai dari PON X tahun 1981, lalu POR PWI 1983, dan HAORNAS (Hari Olahraga Nasional). Selain itu Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyulut obor hari Raya Waisak yang merupakan hari suci umat Budha.
Namun sayangnya pada Septermber 2020 lalu Api Abadi Mrapen padam setelah sebelumnya kobaran apinya mengecil selama sepekan. Hal tersebut dipicu oleh masyarakat yang melakukan pengeboran gas secara ilegal sehingga membuat Api Abadi Mrapen padam
Untuk mengembalikan dan mempertahankan keberadaan Api Abadi Mrapen, tim Dinas ESDM Jawa Tengah beserta ahli geologi pun diterjunkan untuk melakukan upaya menghidupkan kembali api abadi legendaris ini.
Menggunakan soil resistivity (geolistrik) yang merupakan alat untuk mengukur lapisan tanah yang menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam yang ditampilkan dengan hasil gambar tiga dimensi ini tim ESDM Jateng dan ahli geologi melakukan kajian untuk mencari titik gas.
Selama enam bulan akhirnya tim ESDM Jateng dan ahli geologi berhasil menemukan titik gas besar di kedalaman 42 meter. Dari titik tersebut tim akan menyalurkan gas alam menggunakan pipa ke lokasi Api Abadi Mrapen. Setelah sebelumnya membersihkan salah satu sumur bor karena tercatat memiliki tekanan yang lebih tinggi. Sehingga reservoirnya bersih dan gas alam tersebut mengalir kuat ke suatu titik pengeboran untuk kemudian dialirkan ke komplek Api Abadi Mrapen.
Dan akhirnya Api Abadi Mrapen berhasil kembali dinyalakan pada 20 April 2021. Penyalan kembali Api Abadi Mrapen yang sempat padam ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia berlali kecil sambil membawa obor sebelum akhirnya menyulut sekaligus menyalakan kembali Api Abadi Mrapen.
Penyalaan kembali Api Abadi Mrapen oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo - Foto dokumentasi Genpi Jateng |
"Alhamdulillah, Api Abadi Mrapen kembali abadi," kata Ganjar usai menyulut tungku Api Abadi Mrapen.
Kepala Dinas ESDM Jateng juga menegaskan kepada masyarakat di sekitar komplek Api Abadi Mrapen untuk tidak melakukan pengeboran tanpa izin untuk menghindari kembali padamnya api abadi yang sudah menjadi ikon Kabupaten Grobogan ini.
Kayangan Api - Bojonegoro
Kayangan Api ini adalah api abadi yang berada di kawasan hutan lindung Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Sama seperti Api Abadi Mrapen, Khayangan Api ini juga terjadi karena adanya aliran gas alam yang keluar dari permukaan bumi dan tersulut api. Sehingga menciptakan api abadi atau api yang tak pernah padam sekalipun hujan mengguyurnya.
Kayangan Api Bojonegoro - Foto Instagram widya_prasetya27 |
Kayangan Api ini masih dianggap keramat oleh warga sekitar karena dipercaya Kayangan Api ini adalah tempat bersemayam nya Mbah Kriyo Kusumo atau yang lebih dikenal dengan nama Mpu Supa atau Mbah Pandhe pada zaman Kerajaan Majapahit.
Mbah Kriyo Kusumo sendiri merupakan seorang pembuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain. Hal ini karena di sebelah barat sumber api Khayanga Api terdapat kubangan lumpur berbau blerang yang dipercaya menjadi tempat Mbah Kriyo Kusumo melakukan aktivitasnya membuat peralatan pertanian dan pusaka.
Masyarakat sekitar juga masih menganggap keramat Khayangan Api ini, dimana api tersebut hanya boleh diambil jika ada upacara penting. Seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengkubuwono X di masa lalu.
Bahkan untuk mengambil api di Khayangan Api ini juga harus memenuhi beberapa persyaratan yakni selamatan/wilujengan dan tayuban dengan menggunakan gending yang disukai oleh Mbah Kriyo Kusumo yakni gending eling-eling, wani-wani dan gunungsari.
Ketika gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh Waranggono (penyanyi/sinden) maka tak boleh ditemani siapapun.
Api Abadi Sungai Siring - Samarinda
Api Abadi Sungai Siring ini berada di dusun Bambu Kuning kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dan Api Abadi Sungai Siring ini menjadi fenomena api abadi yang ada di luar pulau Jawa loh.
Api abadi - foto instagram hendraguswandi |
Seperti Api Abadi Mrapen, Api Abadi Sungai Siring juga pernah menjadi penyulut api untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII 2008 yang diadakan di Kalimantan Timur.
Api Yang Tak Kunjung Padam - Pamekasan, Madura
Seperti namanya Api Tak Kunjung Padam ini memang tak mau padam loh alias api abadi. Berada di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura ini memang tetap menyala walaupaun hujan lebat mengguyurnya.
Api Yang Tak Pernah Padam Pamekasan, Madura - foto VIVIN AGUSTIN HARTONO Radar Madura id |
Api Yang Tak Pernah Padam yang biasa disebut Dhangka oleh penduduk sekitar ini memiliki kisah yang ajaib loh. Dimana munculnya Dhangka atau Api Yang Tak Kunjung Padam ini erat sekali dengan kisah Ki Moko yang melegenda.
Ki Moko sendiri adalah seorang pengelana dn penyebar Agama Islam di Pamekasan Madura yang memiliki kesaktian luar biasa. Memiliki nama asli Raden Wignyo Kenongo, Ki Moko ini hidup dengan sangat sederhana dan menjadi seorang pencari ikan.
Dikisahkan saat itu Ki Moko sedang risau karena akan kedatangan rombongan Raja Palembang ke kediamannya. Hal tersebut karena Ki Moko berhasil menyembuhkan penyakit sang putri raja. Ki Moko mengirimkan persembahan berupa "bungbung" atau bumbung bambu yang ia isi penuh dengan mata ikan kepada Sang Raja melalui utusan.
Namun Sang Putri Raja merasa terkejut dan takjub karena bungbung yang semula berisi mata ikan yang tak berharga, tiba-tiba berubah menjadi permata intan dan berlian. Rasa terkejut, heran dan senang tersebut membuat sang Putri seketika sembuh dari penyakitnya.
Setelah sang Putri sembuh maka sang Raja bermaksud membalas jasa dengan memberikan putrinya untuk dinikahi Ki Moko. Mendengar kabar tersebut Ki Moko pun bersuka cita dan mempersiapkan cara agar bisa menjamu rombongan sang Raja dengan sebaik-baiknya.
Segala sesuatu untuk menyambut rombongan Sang Raja pun telah dipersiapkan oleh Ki Moko. Namun satu hal yang belum terpenuhi yakni kurangnya cahaya penerangan. Dimana dibutuhkan api sebagai sumber cahaya.
Kerisauan Ki Moko makin terasa setelah mendengar rombongan sang Raja tak lama lagi akan segera tiba. Akhirnya Ki Moko pun bersemedi dan mencari petunuk serta pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Setelah bersemedhi Ki Moko kemudian menancapkan tongkatnya ke tanah, dan tiba-tiba tercipta bangunan istana, sumber mata air, dan percikan api.
Rombongan Sang Raja pun tiba dan menghadiahkan sebuah peti kepada Ki Moko untuk membalas jasanya. Dan setelah di buka ternyata di dalam peti tersebut terdapat sang Putri Raja yang cantik jelita. Sang putri tersebut bernama Siti Suminten yang memang diberikan kepada Ki Moko untuk dijadikan istri.
Ki Moko dan sang Putri pun akhirnya menikah dan setelah upacara pernikahan usai segenap keajaiban bangunan istana dan sumber mata air tersebut pun sirna. Namun yang tersisa hanya kobaran api yang tidak sirna. Melihat kejadian itu Ki Moko pun menghampiri api tersebut dan menyuruhnya kembali ke asalnya. Ajaibnya sang api pun berkata kepada Ki Moko, "Biarkan aku tetap disisni untuk menemani seluruh anak cucumu hingga akhir hayat."
Dan akhirnya kobaran api tersebut pun terus menyala hingga sekarang dan menjadi Api Yang Tak Pernah Sirna. Kini lokasi api abadi tersebut dikelilingi pagar warna kuning dan terdapat dua tempat api abadi yang sama-sama menyala. Yakni yang pertama di tempat yang sering dikunjungi para wisatawan dan tempat ini disebut Apoy Lake (Api laki-laki). Dan satu lagi berada tepat di dekat pintu masuk di tengah sawah dan di titik ini sering disebut dengan Apoy Bini (Api perempuan).
Blue Fire - Kawah Ijen, Banyuwangi
Siapa yang tak kenal dengan blue fire di Kawah Ijen Banyuwangi Jawa Timur ini. Fenomena Api berwarna biru cantik di kawah Ijen ini memang menjadi salah satu tujuan utama para pelancong ketika mengunjungi Banyuwangi.
Blue fire Kawah Ijen Banyuwangi - foto instagram claudiarayagarcia |
Waktu terbaik untuk menikmati blue fire Kawah Ijen ini adalah sekitar pukul 2 hingga jam 4 dini hari. Karena blue fire hanya bisa dilihat dengan mata manusia saat tidak ada cahaya matahari. Setelah itu kita bisa menikmati sunrise atau matahari terbit di ujung timur pulau Jawa dengan pemandangan indah beberapa puncak gunung yang berada di pegunungan Ijen seperti Puncak Marapi, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gununug Rante.
Fenomena eternal blue fire ini ternyata hanya ada dua loh di dunia loh, dan selain di kawah Ijen satunya berada di Gunung Dallol di Ethiopia loh. Jadi sangat beruntung sekali kita di Indonesia memiliki salah satu blue fire yang ada di dunia ini.
Tapi ada salah satu hal menggelitik tentang fakta yang saya temukan saat melakukan riset di internet tentang 2 blue fire di dunia. Dimana di pencarian google muncul kalau blue fire hanya ada dua di dunia yakni di kawah Ijen dan di Islandia. Namun setelah melakukan search dengan kata kunci blue fire Islandia tak ada yang muncul satu halaman website yang membahas khusus untuk blue fire di negara tersebut. Dan akhirnya saya menemukan artikel unik dari Tour Banyuwangi berjudul Hoax info Blue Fire Kawah Ijen Banyuwangi...? yang ditulis oleh Bachtiar Djanan M. Dimana artikel tersebut membahas tentang kesalahan informasi yang disebarkan tentang 2 blue fire di dunia ini. Serta penelusuran yang dilakukan sang penulis untuk membuktikan fakta yag ada tenang 2 blue fire di dunia.
Dan akhirnya setelah membaca artikel tersebut saya menulis bahwa blue fire kedua di dunia ada di Ethiopia yakni di gunung Dallol bukan di Islandia. Lalu info di wikipedia juga menerangkan bahwa blue fire ke dua ada di Gunung Dallol, Ethiopia.
Namun saat search di google yang muncul malah blue fire Kawah Ijen dan Islandia dan info itu bahkan digunakan oleh media-media besar nasional yang katanya mengedepankan profesionalisme. Tapi untuk akurasi informasinya tentang blue fire di Islandia ternyata salah banget. Untuk info lengkapnya bisa baca artikel dari tour banyuwangi diatas deh yang dijelaskan secara gamblang dan jelas banget.
Nah itulah 5 api abadi yang ada di Indonesia dimana tak akan pernah padam meskipun hujan lebat mengguyur. Memang fenomen keluarnya gas alam dan memunculkan api ini sangat banyak sekali terjadi namun kadang kala hanya bertahan beberapa hari saja dan berbeda dengan kelima api abadi tersebut yang hingga sekarang masih menyala setelah melewati berberapa tahun bahkan ratusan tahun.
Gimana kalian udah berkunjung ke Api Abadi mana saja nih diantara kelima daftar diatas? Semoga yang mengunjungi api abadi bersama pasangan cintanya bakalan abadi pula sama pasangannya seperti halnya api abadi. Dan bagi yang jomblo semoga abadi juga jomblonya, eh maksudnya bisa membara cinta dan semangatnya untuk tak pantang menyerah dalam mencari dan menemukan jodohnya seperti kobaran api abadi yang tak akan padam ketika hujan mengguyurnya.